Kesendirianku
by : Eka Indria
Pagi yang cerah diawali dengan kicauan
burung-burung yang hinggap di ranting pohon. Terbangun dengan suasana hati yang
senang namun tidak denganku,terbangun dengan suasana hati yang sepi. Aku Arina
Nasution. Aku biasa dipanggil Ina. Aku terlahir dari keluarga yang mampu dan
aku anak tunggal. Semua kebutuhan yang aku inginkan memang tercukupi, tapi
tidak untuk kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuaku. Pagi ini seperti
biasa,aku terbangun dengan suasana hati yang sepi,tidak seperti anak-anak yang
lainnya,terbangun dengan suasana hati yang gembira. Sudah beberapa tahun ini,kedua orang tuaku selalu sibuk dengan pekerjaannya. Papah yang sibuk dengan proyek barunya dan Mamah yang sibuk dengan pekerjaan kantornya. Hampir setiap hari mereka pulang dan pergi saat aku tertidur. Saat hari weekend pun,mereka masih sibuk dengan laptopnya. Terkadang aku berfikir, apa harus dengan cara berontak, agar aku bisa mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari mereka.
Tapi Allah memang adil denganku. Disaat aku merasakan kesepian,Allah mengirimkan aku malaikat berwujud manusia,yaitu Zafa. Sudah lama aku berpacaran dengannya. Zafa orang yang dewasa dan dia selalu ada disaat aku butuh. Zafa yang selama ini mengisi hari-hariku yang sepi.
Hari ini,tepat pada tanggal 15 Januari, aku anniversary 1th dengan Zafa. Malam ini aku akan dinner dengan Zafa. Aku harus tampil cantik dari yang biasanya, karena aku tidak mau melewatkan moment 1 tahunku bersama Zafa selama ini. Ya,sepertinya dress pendek berwarna merah dengan sedikit hiasan tali mutiara di pinggang dan rambut yang sengaja aku biarkan tergerai panjang sudah cukup untuk berangkat dinner.
Saat aku sampai di
sebuah Restaurant Seafood. Ternyata Zafa sudah menyiapkan salah satu
meja,lengkap dengan aksesoris lilin-lilin kecil yang melingkari meja dimana aku
akan menempatinya. Tapi, aku tidak melihat sosok Zafa disini, apa dia belum
datang atau dia sedang ke kamar mandi? Entahlah. Disaat aku sedang duduk sambil
melihat lilin yang berada didepanku, datanglah Zafa dari arah belakang sambil
menyanyikan lagu ciptaannya sendiri dan membawa 12 bunga mawar yang artinya 1
tahun aku bersama dengannya.
“happy anniversary 1th
ya sayang,maaf aku hanya bisa kasih ini ke kamu,mungkin dengan ini kamu bisa
mengingatnya nanti” kata Zafa sambil memberikan 12 bunga mawar itu.
“terima kasih ya sayang,buat
aku,ini udah romantis banget. Aku akan mengingat semua yang udah kamu kasih ke
aku kok” kataku sambil memeluk Zafa.
Entah kenapa, aku merasa ada yang aneh dengan
sikap Zafa hari ini, tidak biasanya Zafa seromantis ini. Ah mungkin ini hanya
perasaanku saja kali ya.
Saat
diperjalanan,tiba-tiba Zafa memberhentikan mobilnya ke tepi jalan yang sepi.
Zafa menyuruhku untuk membuka dasbor mobilnya,pada saat aku buka,terdapat
sebuah kotak kecil berwarna hitam.
“apa ini” Tanya aku
sambil membuka kotak kecil tersebut.
“aku ingin kamu pakai
cincin ini,sebagai tanda kamu milik aku” jawab Zafa.
Saat Zafa ingin
melanjutkan jalan. Tiba-tiba sebuah truk dari arah belakang,menabrak mobil aku
dan Zafa,tanpa butuh waktu lagi,mobil aku dan Zafa langsung terdorong dan
menghantam pohon besar yang ada di depan. Entah pada saat itu aku sudah tidak
bisa lagi mengingat kejadian itu. Saat aku sadar aku sudah terbaring lemah di
salah satu rumah sakit terdekat. Saat aku tersadar, orang yang pertama kali aku
cari adalah Zafa.
Setelah kejadian
tabrakan itu,aku tidak tau lagi bagaimana keadaan Zafa sekarang. Aku mencoba
tanyakan kepada dokter yang sedang memeriksaku.
“dok,bagaimana keadaan
teman saya?” Tanya aku.
“teman ade yang pria
itu? Hmm,, maaf teman ade kehabisan banyak darah sehinggaaaaa, kami tidak bisa
menyelamatkan nyawanya” jawab dokter itu.
“apaa!!! Dok….” Kataku
sambil menjerit dan menangis.