Senin, 20 Juni 2016

tulisan softskill

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber dana lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Secara umum investasi merupakan penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan ke dalam suatu asset dengan harapan memperoleh pendapatan di masa yang akan datang. Dilihat dari jangka waktunya investasi dibedakan menjadi 3 macam yaitu investasi jangka pendek, investasi jangka menengah, dan investasi jangka panjang. Dilihat dari bentuknya investasi terdapat 2 jenis yaitu investasi aktiva riil dan investasi aktiva non riil. Dan dilihat dari likuiditasnya investasi terdiri dari 2 jenis yaitu investasi aktiva lancar dan investasi aktiva tetap. 
Alasan mengapa keputusan investasi memiliki arti penting antara lain karena investasi menyangkut dana yang jumlahnya banyak dan investasi akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan dengan adanya risiko. 
http://astutikrahayu.blogspot.co.id/2014/06/analisa-keputusan-investasi.html 

Keputusan investasi modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh manajer. Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan mempengaruhi arus kas proyek lainnya. Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah, aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi, salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan pengembalian yang wajar. Read More On : http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz4C6m0EY4q

Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ
Keputusan investasi modal berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena kebutuhan investasi modal menempatkan sejumlah besar sumberdaya pada risiko jangka panjang dan secara simultan mempengaruhi perkembangan perusahaan dimasa depan., maka hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat oleh manajer. Proses pengambilan keputusan investasi modal seringkali disebut sebagai penganggaran modal. Ada dua jenis proyek penganggaran modal yaitu : proyek independen & proyek saling eksklusif. Proyek independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan mempengaruhi arus kas proyek lainnya. Keputusan investasi modal seringkali berkaitan dengan masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang, kecuali tanah, aktiva selalu disusutkan selama umur manfaatnya, dan investasi dipakai ketika aktiva itu digunakan. Pada umumnya, investasi modal yang baik akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya, dan pada saat yang sama, menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi, salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan kembali sumberdaya awalnya atau tidak, dan memberikan pengembalian yang wajar. Read More On : http://jibonk168.blogspot.com/2013/06/keputusan-invetasi-modal.html#ixzz4C6m0EY4q

Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ

tugas softskill



Struktur modal adalah proposi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dengan sumber pendanaan jangka panjang yang berasal dari dana internal dan dana eksternal, dengan demikian struktur modal adalah struktur keuangan dikurangi utang jangka pendek. Sedangkan pengertian struktur keuangan menurut Farah Margaretha (2004) menggambarkan susunan keseluruhan sisi kredit neraca yang terdiri atas utang jangka pendek, utang jangka panjang, dan modal sendiri.
Utang jangka pendek tidak diperhitungkan dalam struktur modal karena utang jenis ini umumnya bersifat spontan (berubah sesuai dengan perubahan tingkat penjualan) sementara itu utang jangka panjang bersifat tetap selama jangka waktu yang relatif panjang (lebih dari satu tahun) sehingga keberadaannya perlu lebih dipikirkan oleh para manajer keuangan. Itulah alasan utama mengapa struktur modal hanya terdiri dari utang jangka panjang dan ekuitas. Karena alasan itu pulalah biaya modal hanya mempertimbangkan sumber dana jangka panjang (Handono Mardiyanto, 2009).

Contoh kasus:
Contoh ini saya berikan untuk mempermudah anda memberikan penjelasan yang gamblang tentang struktur modal dan trade-off struktur modal, maka saya akan mengajak kalian jalan-jalan dulu mengenal Operasional Perusahaan, Struktur Aset Perusahaan, dan Struktur Modal Perusahaan. Ketiga hal ini tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan bisnis terutama pada proses produksi. Ketika perusahaan Vido Garment mendapatkan order, maka tiga hal yang perlu difikirkan adalah operasional, aset dan modal.

Operasional
  1. Bagaimana mengerjakan order ini tepat waktu??
  2. Bagaimana mengirimkan barangnya??
  3. Siapa saja yang mengerjakanya??
  4. Bagaimana cara memberi pelayanan yang baik??
  5. Bagaimana cara bertransaksi syari’ah
  6. dll

Sabtu, 30 April 2016

Tulisan - Analisis Sumber dan Penggunaan Kas



Analisis Sumber dan Penggunaan Kas

Sumber Kas
Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal yang paling tinggi likuiditasnya, berarti semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Akan tetapi, suatu perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi karena adanya kas dalam jumlah yang besar berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerninkan adanya over investment dalam kas dan berarti pula perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas. Jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas yang tinggi dan keuntungannya yang di peroleh akan lebih besar, tetapi suatu perusahaan yang hanya mengejar keuntungan (rentabilitas) tanpa memperhatikan likuiditas akhirnya perusahaan itu akan berada dalam keadaan likuid apabila sewaktu-waktu ada tagihan.

Sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari:
a.      Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud (intangible assets), atau adanya penurunan aktiva tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas.
b.     Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas.
c.     Pengeluaran surat tanda bukti utang, baik jangka pendek (wesel) maupun utang jangka panjang (utang obligasi, utang hipotik, atau utang jangka panjang lain) serta bertambahnya utang yang diimbangi dengan penerimaan kas.
d.   Adanya penurunan atau berkurannya aktiva lancar selain kas yang diimbangi denagn penerimaan kas pembayaran, berkurangnya persediaan barang dagangan karena adanya penjualan secara tunai, adanya penurunan surat berharga (efek) karena ada penjualan dan sebagainya.
e.     Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga atau dividen dari investasinya, sumbangan ataupun hadiah maupun adanya pengembalian kelebihan pembayaran pajak pada periode-periode sebelumnya.
f.     Keuntunga dari operasi perusahaan, Apabila perusahaan memperoleh keuntungan neto dari operasinya berarti ada tambahan dana dari perusahaan yang bersangkutan.

Penggunaan Kas
Adapun penggunaan atau pengeluaran kas dapat di sebabkan oleh adanya transaksi-transaksi sebagai berikut.
a.       Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang serta pembelian aktiva tetap lainnya.
b.  Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengembalian kas perusahaan oleh pemilik perusahaan.
c.       Pelunasan pembayaran angsuran utang jangka pendek maupun utang jangka panjang.
d.      Pembelian barang secara tunai, adanya pembayaran biaya opersi yang meliputi upah dan gaji, pembelian supplies kantor, pembayaran sewa, bunga, premi asuransi, advertensi, dan adanya persekot-persekot biaya maupun persekot pembelian.
e.    Pengeluaran kas untuk pembayaran dividen (bentuk pembagian laba lainnya secara tunai), pembayaran pajak, denda-denda, dan sebagainya.

Adanya kerugian dalam operasi perusahaan. Terjadinya kerugian dalam operasi perusahaan dalam mengakibatkan berkurangnya kas atau menimbulkan utang yaitu bila diperlukan dana untuk menutup kerugian tersebut. Timbulnya utang sebenarnya merupakan sumber dana tetapi dana ini digunakan untuk menutup kerugian tersebut.

Laporan Sumber Dan Penggunaan Kas
Penyusunan laporan perubahan kas atau laporan sumber dan penggunaan kas dapat dilakukan dengan meringkas jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas. Cara ini memakan waktu yang lama karena harus menggolongkan setiap transaksi kas menurut sumber masing-masing serta tujuannya, dan cara ini hanya dapat dilakukan oleh internal analisis yang memungkinkan memperoleh datanya dengan lengkap dan masih murni. Bagi eksternal analisis, menyusun laporan sumber dan penggunaan kas dapat dilakukan dengan menganalisis perubahan yang terjadi dalam laporan keuangan yang diperbandingkan antara dua waktu atau akhir periode serta informasi-informasi lain yang mendukung terjadinya perubahan tersebut. Dalam menganalisis perubahan yang terjadi harus diperhatikan kemungkinan adanya perubahan atau transaksi yang tidak mempengaruhi kas (noncash transaction).

Tugas - Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dan Analisis Break Even Point



Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat dan teknik analisis pada laporan dan data keuangan dalam rangka untuk memperoleh ukuran-ukuran dan hubungan-hubungan yang berguna dalam proses pengambilan keputusan. Munawir (2004:36) ada beberapa teknik analisis yang biasa digunakan dalam analisis laporan keuangan, yakni :
1. Analisis perbandingan laporan keuangan  merupakan metode dan teknik analisis dengan cara memperbandingkan  laporan keuangan untuk dua periode atau lebih.
2.    Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam persentase (trend percentage analysis) adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi dari pada keadaan keuangannya, apakah menunjukan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.
3.  Laporan dengan persentase perkomponen atau common size statement adalah suatu metode analisa untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi pengongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya.
4.     Analisa sumber dan penggunaan modal kerja merupakan suatu analisa untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.
5.   Analisa sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis) adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber  serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.
6.     Analisis rasio merupakan suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan keuangan tersebut.
7.     Analisa perubahan laba kotor (gross profit analysis) adalah suatu  analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgedkan untuk periode tersebut.
8.   Analisa Break-even adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan.

Sumber – Sumber Modal Kerja
Modal kerja yang diperoleh perusahaan dapat dipenuhi oleh dua sumber yaitu :
1.     Sumber Internal, yaitu modal kerja yang dihasilkan oleh perusahaan sendiri yang terdiri dari laba yang ditahan, penjualan aktiva tetap, keuntungan penjualan surat – surat berharga di atas nilai nominal dan cadangan penyusutan.
2.   Sumber eksternal, yaitu modal kerja yang berasal dari luar perusahaan yang merupakan hutang bagi perusahaan.

Sumber -sumber modal kerja menurut Agnes Sawir (2005:141) yang akan menambah modal kerja adalah:
1.      Adanya kenaikan sektor modal, baik yang berasal dari laba maupun dari penambahan modal saham.
2.      Adanya pengurangan atau penurunan aktiva tetap karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi.
3.      Adanya penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk  obligasi maupun hutang jangka panjang lainnya.

Penggunaan Modal Kerja
Penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, namun tidak selalu penggunaan aktiva lancar diikuti dengan perubahan dan penurunan total modal kerja. Penggunaan modal kerja yang mengakibatkan turunnya modal kerja menurut Agnes Sawir (2005:141) adalah sebagai berikut :
1.      Berkurangnya modal sendiri karena kerugian maupun pengambilan privasi oleh pemilik perusahaan.
2.      Pembayaran hutang-hutang jangka panjang.
3.      Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap.

Analisis Break Even Point

Analisis BEP berguna apabila beberapa asumsi dasar dipenuhi. Asumsi-asumsi tersebut adalah:
a.       Biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat dikelompokan dalam biaya variabel dan biaya tetap.
b.    Besarnya biaya variabel secara total berubah-ubah secara proporsional dengan volume produksi atau penjualan. Ini berarti bahwa biaya variabel per unitnya adalah tetap.
c.  Besarnya biaya tetap secara total tidak berubah meskipun ada perubahan volume produksi  atau penjualan. Ini berarti bahwa biaya tetap per unitnya berubah-ubah karena adanya perubahan volume kegiatan.
d.     Jumlah unit produk yang terjual sama dengan jumlah per unit produk yang di produksi.
e.      Harga jual produk per unit tidak berubah dalam periode  tertentu.
f.      Perusahaan hanya memproduksi satu jenis produk, apabila lebih dari satu jenis komposisi masing-masing jenis produk dianggap konstan (tetap)

Analisa BEP juga dapat digunakan oleh pihak manajemen perusahaan dlam berbagai pengambilan keputusan dalam berbagai pengambilan keputusan, antara lain mengenai;
a.       Jumlah minimal produk yang harus terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian
b.      Jumlah penjualan yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian
c.       Besarnya penyimpanan penjualan berupa penurunan volume yang terjual agar perusahaan tidak menderita kerugian.
d.      Untuk mengetahui efek perubahan harga jual, biaya maupun volume penjualan terhadap laba yang diperoleh.

BEP juga dapat digunakan dengan dalam tiga cara terpisah, namun ketiganya saling berhubungan, yaitu  untuk:
a.       Menganalisa program otomatisasi  dimana suatu perusahaan akan beroperasi secara lebih mekanis dan otomatis dan mengganti biaya variabel dan biaya tetap.
b.      Menelaah impak dari perluasan tingkat operasi secara umum
c.       Untuk membuat keputusan tentang produk baru yang harus dicapai jika perusahaan menginginkan BEP dalam suatu proyek yang diusulkan.

http://fitrikusumawaty.blogspot.co.id/p/analisa-break-even-point-a.html