Analisis
Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Analisis
Laporan Keuangan
Analisis laporan
keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat dan teknik analisis pada laporan
dan data keuangan dalam rangka untuk memperoleh ukuran-ukuran dan
hubungan-hubungan yang berguna dalam proses pengambilan keputusan. Munawir
(2004:36) ada beberapa teknik analisis yang biasa digunakan dalam analisis
laporan keuangan, yakni :
1. Analisis
perbandingan laporan keuangan merupakan
metode dan teknik analisis dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau
lebih.
2. Trend
atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam
persentase (trend percentage analysis) adalah suatu metode atau teknik analisa
untuk mengetahui tendensi dari pada keadaan keuangannya, apakah menunjukan
tendensi tetap, naik atau bahkan turun.
3. Laporan
dengan persentase perkomponen atau common size statement adalah suatu metode
analisa untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva
terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan
komposisi pengongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya.
4. Analisa
sumber dan penggunaan modal kerja merupakan suatu analisa untuk mengetahui
sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab
berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.
5. Analisa
sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis) adalah suatu analisa
untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui
sumber-sumber serta penggunaan uang kas
selama periode tertentu.
6. Analisis
rasio merupakan suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos
tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi
dari kedua laporan keuangan tersebut.
7. Analisa
perubahan laba kotor (gross profit analysis) adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab
perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau
perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgedkan untuk periode
tersebut.
8. Analisa
Break-even adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus
dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita
kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan.
Sumber
– Sumber Modal Kerja
Modal kerja yang
diperoleh perusahaan dapat dipenuhi oleh dua sumber yaitu :
1. Sumber
Internal, yaitu modal kerja yang dihasilkan oleh perusahaan sendiri yang
terdiri dari laba yang ditahan, penjualan aktiva tetap, keuntungan penjualan
surat – surat berharga di atas nilai nominal dan cadangan penyusutan.
2. Sumber
eksternal, yaitu modal kerja yang berasal dari luar perusahaan yang merupakan
hutang bagi perusahaan.
Sumber -sumber modal
kerja menurut Agnes Sawir (2005:141) yang akan menambah modal kerja adalah:
1. Adanya
kenaikan sektor modal, baik yang berasal dari laba maupun dari penambahan modal
saham.
2. Adanya
pengurangan atau penurunan aktiva tetap karena adanya penjualan aktiva tetap
maupun melalui proses depresiasi.
3. Adanya
penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi maupun hutang jangka panjang
lainnya.
Penggunaan Modal Kerja
Penggunaan
modal kerja akan menyebabkan perubahan bentuk maupun penurunan jumlah aktiva
lancar yang dimiliki perusahaan, namun tidak selalu penggunaan aktiva lancar
diikuti dengan perubahan dan penurunan total modal kerja. Penggunaan modal
kerja yang mengakibatkan turunnya modal kerja menurut Agnes Sawir (2005:141)
adalah sebagai berikut :
1. Berkurangnya
modal sendiri karena kerugian maupun pengambilan privasi oleh pemilik
perusahaan.
2. Pembayaran
hutang-hutang jangka panjang.
3. Adanya
penambahan atau pembelian aktiva tetap.
Analisis
Break Even Point
Analisis BEP berguna
apabila beberapa asumsi dasar dipenuhi. Asumsi-asumsi tersebut adalah:
a. Biaya-biaya
yang dikeluarkan perusahaan dapat dikelompokan dalam biaya variabel dan biaya
tetap.
b. Besarnya
biaya variabel secara total berubah-ubah secara proporsional dengan volume
produksi atau penjualan. Ini berarti bahwa biaya variabel per unitnya adalah
tetap.
c. Besarnya
biaya tetap secara total tidak berubah meskipun ada perubahan volume
produksi atau penjualan. Ini berarti
bahwa biaya tetap per unitnya berubah-ubah karena adanya perubahan volume
kegiatan.
d. Jumlah
unit produk yang terjual sama dengan jumlah per unit produk yang di produksi.
e. Harga
jual produk per unit tidak berubah dalam periode tertentu.
f. Perusahaan
hanya memproduksi satu jenis produk, apabila lebih dari satu jenis komposisi
masing-masing jenis produk dianggap konstan (tetap)
Analisa BEP juga dapat
digunakan oleh pihak manajemen perusahaan dlam berbagai pengambilan keputusan
dalam berbagai pengambilan keputusan, antara lain mengenai;
a. Jumlah
minimal produk yang harus terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian
b. Jumlah
penjualan yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian
c. Besarnya
penyimpanan penjualan berupa penurunan volume yang terjual agar perusahaan
tidak menderita kerugian.
d. Untuk
mengetahui efek perubahan harga jual, biaya maupun volume penjualan terhadap
laba yang diperoleh.
BEP juga dapat
digunakan dengan dalam tiga cara terpisah, namun ketiganya saling berhubungan,
yaitu untuk:
a. Menganalisa
program otomatisasi dimana suatu
perusahaan akan beroperasi secara lebih mekanis dan otomatis dan mengganti
biaya variabel dan biaya tetap.
b. Menelaah
impak dari perluasan tingkat operasi secara umum
c.
Untuk membuat keputusan tentang produk
baru yang harus dicapai jika perusahaan menginginkan BEP dalam suatu proyek
yang diusulkan.
0 komentar:
Posting Komentar