Minggu, 21 Juni 2015

TULISAN - BATIK



BATIK TRUSMI

 
Bagi kolektor batik, nama desa Trusmi Wetan dan Trusmi Kulon, Kecamatan Weru, Cirebon tak dapat dipinggirkan. Desa yang terletak sekitar lima kilometer dari pusat kota ini sejak puluhan tahun lalu telah menjadi sentra bisnis batik. Sayang, mereka harus kedodoran mencari para pembatik lokal.

Kisah membatik desa Trusmi berawal dari peranan Ki Gede Trusmi. Salah seorang pengikut setia Sunan Gunung Jati ini mengajarkan seni membatik sembari menyebarkan Islam.
Kelihaian membatik itu ternyata memberi berkah di kemudian hari. Batik Trusmi berhasil menjadi ikon batik dalam koleksi kain nasional. Seolah kain batik dari desa ini tak masuk dalam keluarga batik Cirebon. Batik Cirebon sendiri termasuk golongan Batik Pesisir.
Usaha yang bermula dari skala rumahan lama kelamaan menjadi industri kerajinan yang berorientasi bisnis. Produk batik Trusmi bukan sekadar memenuhi kebutuhan lokal, tetapi sebagian perajin mengekspor ke Jepang, Amerika, dan Belanda.

Masa keemasan kerajinan batik di daerah ini terjadi pada kurun waktu 1950-1968. Tak heran bila sebuah koperasi di tingkat lokal, Koperasi Batik Budi Tresna yang menaungi perajin batik, sanggup membangun gedung koperasi yang sangat megah. Tak ketinggalan, sejumlah sekolah mulai dari tingkat SD, SLTP hingga SLTA.

Pada dasarnya batik-batik yang dihasilkan oleh sentra-sentra kerajinan batik di berbagai daerah pada umumnya bagus-bagus serta memiliki corak motif batik yang beragam. Dengan demikian sifat khas dan keunikan batik-batik daerah tersebut tidak bisa dikatakan batik yang satu lebih baik dari daerah lainnya. Keunikan motif serta corak yang dihasilkan dari batik-batik di berbagai daerah merupakan kekuatan dan kekayaan yang sangat luar biasa, khususnya bagi kebudayaan batik Indonesia.

Belum ada di negara manapun yang memiliki kekayaan desain motif batik seperti yang di miliki oleh bangsa Indonesia. Yang sangat membanggakan kita semua adalah, pada tiap-tiap daerah memiliki desain serta motif-motif yang khas dengan penamaan motif yang menggunakan bahasa daerahnya masing-masing.

Misalnya saja motif batik dari Aceh ada Pintu Aceh, Cakra Doenya, Bungong Jeumpa. Dari Riau ada Itik Pulang Petang, Kuntum Bersanding, Awan Larat dan Tabir. Batik dari Jawa diantaranya Jelaprang (Pekalongan), Sida Mukti, Sida Luhur (Solo), Patran Keris, Paksinaga Liman, Sawat Penganten (Cirebon), dll.

Untuk mengetahui tentang bukti banyaknya kekayaan desain motif-motif batik Indonesia contoh yang paling sederhana bisa dilihat di wilayah Jawa Barat, di wilayah ini terdapat puluhan sentra batik diantaranya dari wilyah paling Timur ada Cirebon, wilayah bagian Utara ada Indramayu, kemudian ke arah bagian Barat dan Selatan terdapat Kabupaten Ciamis, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Garut.

Walaupun masih dalam satu propinsi dan kultur budaya yang sama (budaya Sunda), namun bisa kita temui adanya perbedaan motif dan ragam hias batik yang jauh berbeda antara satu kabupaten dengan kabupaten lainnya.

Seperti pada daerah Cirebon dengan Indramayu memiliki karakter dan desain motif yang berbeda, terlebih lagi antara daerah Cirebon dan Garut memiliki perbedaan motif, corak serta ragam hias yang sangat signifikan perbedaannya. Perbedaan itu dipengaruhi oleh kultur budaya dan tingkat keahlian dari para pengrajin batiknya.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat batik relatif sama baik dari bentuk canting, bentuk cap maupun jenis lilinnya. Namun ketika proses produksi berjalan ada kalanya kondisi unsur air tanah dengan kualitas PH yang berbeda-beda bisa mempengaruhi hasil pewarnaan akhir. Demikian pula dengan sifat kesabaran dan keuletan pengrajin batik di tiap-tiap daerah, juga akan bisa mempengaruhi kualitas akhir batik yang dihasilkannya.

Daerah sentra produksi batik Cirebon berada di desa Trusmi Plered Cirebon yang konon letaknya di luar Kota Cirebon sejauh 4 km menuju arah barat atau menuju arah Bandung. Di desa Trusmi dan sekitarnya terdapat lebih dari 1000 tenaga kerja atau pengrajin batik. Tenaga kerja batik tersebut berasal dari beberapa daerah yang ada di sekitar desa Trusmi, seperti dari desa Gamel, Kaliwulu, Wotgali dan Kalitengah.

Secara umum batik Cirebon termasuk kedalam kelompok batik Pesisiran, namun juga sebagian batik Cirebon termasuk dalam kelompok batik keraton. Hal ini dikarenakan Cirebon memiliki dua buah keraton yaitu Keratonan Kasepuhan dan Keraton Kanoman, yang konon berdasarkan sejarah dari dua keraton ini muncul beberapa desain batik Cirebonan Klasik yang hingga sekarang masih dikerjakan oleh sebagian masyarakat desa Trusmi diantaranya seperti motif Mega Mendung, Paksinaga Liman, Patran Keris, Patran Kangkung, Singa Payung, Singa Barong, Banjar Balong, Ayam Alas, Sawat Penganten, Katewono, Gunung Giwur, Simbar Menjangan, Simbar Kendo dan lain-lain.

TULISAN - KERAJINAN TANGAN



MAHA KARYA DARI SAMPAH

Selain sampah organik yang kemudian umumnya dimanfaatkan sebagai kompos, ada juga sampah non organik alias sampah yang tidak dapat hancur, di antaranya limbah kemasan plastik. UPF bersama-sama dengan para kader binaannya mencoba mereduksi limbah plastik bekas kemasan produk Unilever dengan cara mengubahnya menjadi barang-barang kerajinan daur ulang bernilai ekonomis.

Berdasarkan riset yang dilakukan di Surabaya pada tahun 2006, mengenai sampah post-consumer, hasilnya adalah sampah plastik yang dihasilkan di Surabaya sebanyak 96.000 ton/ per tahunnya, sekitar 10% dari total penghasilan sampah secara umum. Dari hasil ini, sekitar 4.000 ton/ per tahun ( sekitar 4 persen dari total sampah plastik) adalah sampah plastik dari packaging Unilever dan 45 persennya adalah plastik berlapis. Karena itulah kemudian UPF mengadakan Program Daur Ulang Sampah Plastik ini, untuk mengurangi pengaruh sampah plastik Unilever bagi lingkungan dan mengubah sampah multilayer yang harganya sangat murah itu (sekilo Rp 500) menjadi punya nilai.

Sejauh ini, usaha industri daur ulang biasanya menerima sampah plastik dari pengepul dan menolak kemasan langsung dari pabrik-pabrik. Sampah plastik jenis ini kemudian diubah menjadi pellet plastik yang dapat diubah lagi menjadi produk plastik daur ulang lain seperti mainan anak, vas, tali tambang dsb. Namun untuk plastik berlapis (multilayered plastic) teknologi pengolahannya belum banyak dikembangkan karena lebih rumit dan tidak memiliki keuntungan ekonomi yang viable. Dalam proses mengubah limbah kemasan plastik menjadi barang kerajinan, yang cukup sulit sebenarnya proses menjahit. Sebab, multilayer tersebut licin dan juga keras. Butuh waktu sekitar tiga bulan untuk menguasai cara menjahit dan menghasilkan produk yang rapi.

CARA MEMBUAT KERAJINAN DARI SAMPAH
Pertama:
Siapkan satu bekas bungkus kopi instan merek apa saja. Potong menjadi dua bagian selebar 4 cm.
Ke dua:
Potongan bekas bungkus kopi selebar 4 cm tersebut di lipat ke arah dalam sepanjang 1 cm di kedua sisinya sehingga menghasilkan pita plastik selebar 2 cm. Buat pita seperti ini sebanyak minimal 1000 buah dari 500 bungkus bekas kopi instan.
Ke tiga:
Ambil 4 buah pita dan anyam seperti membuat baling-baling.
Ke empat:
Pada baling-baling yang sudah terbentuk selanjutnya tambahkan pita lainnya satu-persatu dan jangan lupa membuat sudut tegak vertikal agar bisa dianyam ke arah atas. Bila proses ini diabaikan maka anyaman hanya akan berbentuk seperti tikar saja dan tidak berupa keranjang. Atur lebar dan tinggi anyaman sesuai kebutuhan.
Ke lima:
Setelah keranjang atau tas cantik Anda selesai, bagian dalam tas dapat ada beri lapis dari kain perca agar tidak bolong-bolong atau biarkan seperti itu supaya tetap orsinil dan antik.

https://bisniskerajinantangan.wordpress.com/2013/06/23/artikel-kerajinan-tangan/

TUGAS 6 - KEWIRAUSAHAAN 6


KOMPETENSI INTI USAHA DAN STRATEGI BERSAING DALAM KEWIRUSAHAAN

A. KOMPETENSI INTI
Definisi menurut Hamel dan Prahalad (1994):
Kompetensi  inti  menggambarkan kemampuan kepemimpinan dalam serangkaian produk. Kompetensi adalah sekumpulan keterampian dan teknologi yang dimiliki perusahaan untuk dapat  bersaing. Kompetensi inti  adalah keterampilan yang memungkinkan perusahaan memberikan fundamental kepada pelanggan.

Meskipun dalam manajemen perusahaan modern seperti sekarang ini telah terjadi pergeseran strategi, yaitu dari strategi memaksimalkan keuntungan pemegang saham (mencari laba perusahaan) menjadi memaksimalkan keuntungan bagi semua yang berkepentingan dalam perusahaan (stakeholder), akan tetapi konsep laba tidak bisa dikesampingkan karena merupakan alat yang penting bagi perusahaan untuk menciptakan manfaat bagi para pemilik kepentingan. 
Salah satu tugas manajemen strategis adalah menciptakan laba yang bisa dipergunakan sebagai sumber dana untuk investasi dan meningkatkan manfaat bagi pemilik kepentingan.
Mengidentifikasikan dan mengevaluasi kemampuan atau kapabilitas. Kapabilitas diartikan sebagai apa yang dapat dilakukan oleh perusahaan melalui kerja sama tim (bukan perorangan) untuk mengembangkan berbagai sumber daya yang dimiliki perusahaan. Kapabilitas tersebut mengintegrasikan ide baru, keterampilan, dan pengetahuan lain yang menjadi kunci berpikir kreatif.

Menurut Oxford Pocked Dictionary, strategi merupakan seni perang, khususnya perencanaan gerakan pasukan, kapal dan sebagainya menuju posisi yang layak, rencana tindakan atau kebajikan dalam bisnis atau politik dan sebainya.
Kesinambungan hidup perusahaan sangat bergantung pada ketahanan wirausaha dalam meraih keunggulan bersaing melalui strategi yang dimilikinya.  Strategi perusahaan adalah cara-cara perusahaan menciptakan nilai memalui konfigurasi (multimarket scope of coorporation) dan koordinasi aktivitas multimarketing.

Saat ini telah terjadi pergeseran strategi , dari strategi perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan bagi shareholder menjadi memaksimalkan keuntungan bagi stakeholder. Akan tetapi, konsep laba tidak bisa dikesampingkan dan merupakan alat yang penting bagi perusahaan untuk menciptakan manfaat bagi para stakeholder. 

B. Strategi Bersaing dalam Kewirausahaan
Dalam konsep strategi pemasaran kita mengenal 4P yaitu:
         1.       Product (produk barang dan jasa)
         2.       Price (harga)
         3.       Place (tempat)
         4.       Promotion (promosi)
        
C. Penerapan Strategi Generik dan Keunggulan Bersaing             
Teori generic starategi yaitu teori yang memandang bahwa inti dari gagal dan berhasilnya suatu  perusahaan bergantung pada strategi dan keberanian untuk bersaing. Tanpa berani bersaing,  suatu perusahaan tidak mungkin berhasil sementara strategi, bertujuan mempertahankan posisi dan keuntungan dalam menghadapi persaingan. Selanjutnya, perusahaan dikatakan unggul dalam bersaing dan berkembang jika mereka mampu menciptakan nilai lebih bagi pelanggan. Nilai lebih tersebut dihasilkan dari strategi genetic yang menggambarkan cara perusahaan memilih dan mengimplementasikan strategi genetic tersebut.   

D. Strategi Kepemimpinan Biaya
Kepemimpinan biaya adalah srategi besaing biaya rendah yang ditujukan untuk pasar luas dan mengharuskan “membangun secara agresif fasilitas skala efisien, pengurangan harga yang gencar, pengandalian biaya dan ongkos yang ketat, penghindaran pelanggan-pelangan marjinal, dan meminimalisir biaya seperti R&D, pelayanan, tenaga penjual, iklan dan sebagainya. Harga murah berfungsi sebagai hambatan pesaing untuk masuk ke dalam industry, dan hanya sedikit yang dapat menandingi keunggulan biaya pemimpin. 

E. Strategi Diferensiasi
Diferensiasi adalah strategi aktif untuk mendapatkan hasil diatas rata-rata dalam sebuah bisnis tertentu karena loyalitas merek akan membuat sensitivitas konsumen terhadap harga menjadi randah. Loyalitas pembeli berfungsi sebagai penghalangmasuk industry- perusahaan-perusahaan baru harus mengembangkan kompetesnsi tersendiri mereka untuk membedakan produk mereka melaluai cara-cara tertentu agar dapat besaing dengan sukses. Diferensiasi diarahkan pada pasar luas dan melibatkan penciptaan sebuah produk atau jasa uniik, yang mebuat perusahaan harus menetapkan harga premium. 

F. Strategi Fokus Biaya
Focus biaya adalah strategi bersaing yang focus pada kelompok pembeli atau geografis tertentu dan mencoba melayani ceruk-ceruk ini, dan mengabaikan yang lain. Dalam menggunaka focus biaya, perusahaan unit bisnis mencari keunggulan biaya pada segmen sasarannya. Starategis tersebut didasarkanpada keyakinan bahwa perusahaan atau unit bisnis yang mengkosenstrasikan upaya-upayanya dapat melayani target strategis yang sempit dengan lebih efisien dibandingkan dengan para pesaingnya.

http://deboraeprb.blogspot.com/2014/12/kompetensi-inti-strategi-bersaing-dalam.html 
http://abdiherlambang9.blogspot.com/2012/04/perbedaan-strategi-kepemimpinan.html

TUGAS 5 - KEWIRAUSAHAAN 5

STRATEGI PENDANAAN USAHA

         A. Sumber Usaha dari Investor Individual 

          Sumber utama pendanaan terbagi atas 2 jenis, yaitu Ekuitas dan Utang. 
1.      Pendanaan dari Ekuitas (Modal Sendiri) adalah sumber dana yang diperoleh dari tabungan individu, teman, saudara, investor perorangan lain, perusahaan-perusahaan besar, perusahaan modal ventura, dan penjualan saham 
  2.      Pendanaan dari Utang (Pinjaman) adalah sumber dana yang diperoleh dari teman, saudara, investor perorangan lainnya, para pemasok bahan baku pemberi pinjaman berbentuk harta, bank-bank komersial, program-program yang didukung oleh pemerintah, lembaga-lembaga keuangan swadaya masyarakat, perusahaan-perusahaan besar, dan perusahaan modal ventura  
       
   
B. Kredit Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Lembaga Keuangan Bukan Bank ( LKBB )
        Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung, menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan produktif.

1. Usaha – Usaha yang Dilakukan LKBB antara lain :
  • Menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan kertas berharga
  • Sebagai perantara untuk mendapatkan kompanyon ( dukungan dalam bentuk dana ) dalam usaha patungan
  • Perantara untuk mendapatkan tenaga ahli
2. Peran-peran LKKB antara lain :
  •  Membantu dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas barang / jasa
  •  Memperlancar distribusi barang
  • Mendorong terbukanya lapangan pekerjaan
Lembaga Keuangan Bank 
Menurut UU Perbankan No.14/1967, ps.1 ayat b menerangkan ; yang dimaksud dengan Lembaga Keuangan adalah semua badan yang melalui kegiatan-kegiatannya di bidang keuangan menarik uang dari dan menyalurkannya ke  di dalam masyarakat.
 
Bentuk Lembaga Keuangan 
Bentuk lembaga keuangan pada garis besarnya dapat dibedakan menjadi 2 jenis. Keduanya memiliki perbedaan fungsi dan kelembagaannya dan juga mempunyai derivasi menurut fungsi dan tujuannya masing-masing.  


Sumber-Sumber Pendanaan Usaha
Ada berbagai cara mencari sumber dana untuk usaha. Mulai dari koperasi simpan pinjam sampai dengan rumah gadai. Selain itu kredit usaha yang ditawarkan oleh bank – bank pun semakin hari kian menggoda.
Berikut ini akan dibahas secara singkat mengenai sumber – sumber dana yang bisa menyediakan modal untuk usaha, sebagai berikut:

1. Dana Pribadi
 Berasal dari tabungan pribadi atau deposito, menjual barang – barang berharga dan sebagainya. Kelebihan dari dana ini adalah merupakan dana yang paling murah karena tidak dikenakan beban bunga. Kekurangannya ialah jumlah yang terbatas.

2. Dana dari sistem gadai
 Dapet diperoleh dengan menggadaikan barang maupun surat berharga ke lembaga formal maupun non-formal, misalkan rumah gadai. Prosedur untuk mendapatkan dana ini relatif sederhana, keterbatasannya ada pada jumlahnya yang biasanya terbatas dan juga jangka waktu pinjaman yang relatif pendek.

3. Pinjaman kepada lembaga non-formal
 Dana didapatkan dari  pinjaman arisan keluarga atau kelompok pertemanan ataupun meminjam dari rentenir. Caranya sederhana namun jangka waktu pinjaman juga relatif pendek.

4. Bermitra / berpartner
 Mendapatkan pendanaan dengan mengundang investor untuk memodali usaha, atau pendanaan dari lemabaga pengembangan kemitraan. Dana juga bisa diperoleh melalui usaha modal ventura. Dana semacam ini tergolong murah karena tidak ada beban bunga dan kemungkinan perusahaan tumbuh lebih cepat sangat besar. Kekurangannya adalah proses mendapatkannya sangat lama sehingga tidak dapat diandalkan untuk keperluan dana yang sangat mendesak.

5. Hibah
 Mendapatkan dana dari perusahaan atau lembaga yang mempunyai program pengembangan kewirausahaan. Dana jenis ini tergolong sangat murah tetapi persaingan untuk memperolehnya sangat ketat.

6. Pinjaman ke lembaga non-bank
 Jenis pinjaman ini antara lain pinjaman ke komperasi simpan pinjam atau BPR, pinjaman ke lembaga pembiayaan maupun leasing. Prosedurnya relatif lebih mudah dibandingkan dengan dengan lembaga perbankan. Nilai pinjaman juga bisa dinegosiasikan demikian juga dengan jangka waktu pinjamannya. Kekurangannya terkadang suku bunga yang ditawarkan lebih tinggi. Bila ingin meminjam di koperasi, peminjam harus menjadi anggota terlebih dahulu.

7. Pinjaman ke bank
 Dana didapatkan dengan meminjam langsung ke bank. Kendala terbesar adalah pada prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon kredit. Pinjaman ini relatif aman karena perjanjiannya jelas dan juga ada pengawasan dari pihak bank. Jumlah pinjaman relatif besar bila dibandingkan dengan sumber pendanaan lainnya.

8. Pasar modal
 Menerbitkan surat hutang dan ditawarkan ke publik melalui pasar modal. Untuk kebutuhan dana yang sangat besar maka pinjaman ini bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat. Namun banyak syarat dan prosedur yang harus terpenuhi terlebih dahulu sebelum pemohon dana layak menerbitkan surat utang ke publik. Selain itu juga perusahaan wajib menampilkan laporan keuangan setiap periode.

C. Modal Ventura

Modal ventura adalah suatu investasi dalam bentuk pembiayaan berupa penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan swasta sebagai pasangan usaha (investee company) untuk jangka waktu tertentu. Pada umumnya investasi ini dilakukan dalam bentuk penyerahan modal secara tunai yang ditukan dengan sejumlah saham pada perusahaan pasangan usaha. Investasi modal ventura ini biasanya memiliki suatu risiko yang tinggi namun memberikan imbal hasil yang tinggi pula. Kapitalis ventura atau dalam bahasa asing disebut venture capitalist (VC), adalah seorang investor yang berinvestasi pada perusahaan modal ventura. Dana ventura ini mengelola dana investasi dari pihak ketiga (investor) yang tujuan utamanya untuk melakukan investasi pada perusahaan yang memiliki risiko tinggi sehingga tidak memenuhi persyaratan standar sebagai perusahaan terbuka ataupun guna memperoleh modal pinjaman dari perbankan. Investasi modal ventura ini dapat juga mencakup pemberian bantuan manajerial dan teknikal. 
 

D.     Pembiayaan melalui Multifinance Leasing
Multifinance adalah sebuah lembaga keuangan non bank yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal yang termasuk dalam aktiva tetap berwujud. Leasing menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 pada tanggal 21 November 1991 adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
 
https://sabeumrenno.wordpress.com/2014/10/18/bank-lembaga-keuangan-bukan-bank-dan-ojk-otoritas-jasa-keuangan/ 
http://kazebay-uknow.blogspot.com/2012/09/lembaga-keuangan-bank-dan-non-bank.html 

https://id.wikipedia.org/wiki/Modal_ventura   
http://irmasuryani290.blogspot.com/2014/03/pengertian-multifinance-dan-leasing.html